Wacana pembangunan pabrik pemurnian biji nikel atau smelter PT. Tiran Mineral di Desa Lameruru, Kecamatan Langgikima, Kabupaten Konawe Utara (Konut) dinilai akan memberikab dampan positif bagi perekonomian daerah dan masyarakat. Hal itu diungkapkan pengamat pertambangan, Dr. Fatahilla, SH.
Menurutnya, pembangunan pabrik pemurnian nikel smelter yang akan dibangun PT. Tiran Mineral harus didukung. Sebab, selain perusahaan milik pribumi, investasi tersebut juga akan menyerap banyak tenaga kerja.
Olehnya itu, Fatahilla mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mendukung masuknya investasi tersebut.
Apalagi, kata dia, dari sisi perizinan, PT. Tiran Mineral sudah melengkapi semua dokumen yang dibutuhkan, sehingga tak ada lagi alasan untuk menolak hadirnya investasi tersebut.
“Investasi ini harus didukung, karena akan menjadi lapangan kerja baru bagi saudara-saudara kita,” ujar advokat kawakan ini, saat ditemui di kantornya, Senin (21/6).
Dia juga meyakini kehadiran PT. Tiran Mineral di bumi oheo adalah berkah bagi masyarakat, sehingga harus didukung sepenuhnya agar pembangunan smelter tersebut dapat segera terealisasi.
Lebih lanjut, dia juga meminta kepada pihak PT. Tiran Mineral agar melakukan pemberdayaan maayarakat dengan menyerap tenaga kerja lokal.
“Tentu kita juga meminta komitmen pihak perusahaan untuk menprioritaskan warga lokal dalam penyerapan tenaga kerja,” harap Ketua DPD HAPI Sultra ini.
Seperti diketahui, saat ini PT. Tiran Mineral tengah melakukan pematangan lahan untuk lokasi pembangunan smelter. (cr2/is)
