Laporan dugaan korupsi pengadaan papan transparansi desa se-Kabupaten Luwu Timur (Lutim), Sulawesi Selatan memasuki babak baru.
Ketua DPC Lembaga Pemerhati dan Pemberdayaan Masyarakat (LPPM) Indonesia Kabupaten Luwu Timur, Arsad bersama rekannya menjadi pelapor dalam kasus dugaan korupsi pengadaan papan transparansi desa tersebut.
Kepada awak media ini, Arsad mengungkapkan, bahwa saat ini pihak Inspektorat Luwu Timur sudah memberikan hasil audit kepada penyidik yang meminta untuk dilakukan audit dalam kasus tersebut.
Menurutnya, pihak Inspektorat Luwu Timur juga sudah mengakui adanya indikasi kerugian negara dalam pengadaan papan transparansi desa beberapa tahun lalu itu.
“Pihak inspektorat juga sudah jelaskan adanya kerugian negara yang signifikan dalam kasus yang kami laporkan beberapa waktu lalu,” ungkapnya, Senin (28/12).
Meski mengaku telah memiliki bukti adanya kerugian negara sesuai hasil audit Inspektorat Luwu Timur, Arsad masih enggan merincinya.
“Biarlah nanti penyidik yang menjelaskan ke publik,” ucap Arsad.
Dia juga menambahkan, pihaknya sebagai aktivis hanya melaporkan dan mengawal proses hukumnya.
Lebih lanjut, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Andi Djemma ini menjelaskan, saat kunjungan terakhir ke Polres Luwu Timur, penyidik mengaku menunggu hasil audit dari Inspektorat untuk jadi bahan rujukan kelanjutan laporan mereka.
“Hasil audit sudah diterima penyidik. Tugas kami selanjutnya adalah mempertanyakan langkah yang akan diambil penyidik selanjutnya,” ujarnya. (Ndi/ks)
