Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Indepht

Keluh Kesah Warga di Kawasan Mega Industri PT VDNIP : Aksi Demonstrasi Timbulkan Trauma

313
×

Keluh Kesah Warga di Kawasan Mega Industri PT VDNIP : Aksi Demonstrasi Timbulkan Trauma

Share this article
Kondisi kios di PT VDNIP yang terpaksa ditutup saat terjadi aksi demonstrasi. Foto : ist.
Example 468x60

SULTRUST.ID – Kabar aksi demonstrasi yang rencananya akan dilakukan pada Rabu 18 Januari 2023, di kawasan mega industri PT Virtue Dragon Nikel Industri Park (VDNIP) picuh keresahan pedagang di Desa Puurui, Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe.

Keresahan tersebut dikarenakan rutinitas para pedagang mencari nafkah setiap harinya terancam terhenti. Pasalnya, mereka (pedagang, red) masih trauma dengan aksi demo yang dilakukan sejumlah organisasi masyarakat (Ormas) dan sering kali berakhir anarkis.

Example 300x600

Pemilik Rumah Makan Wong Cilik di Desa Puurui, Indra yang terpaksa memutuskan untuk tidak membuka usahanya besok, karena mendengar adanya informasi seruan aksi demontrasi Ormas.

Kondisi tersebut membuat dirinya harus berfikir keras, karena sehari saja tidak membuka usahanya itu, maka berpotensi menimbulkan kerugian.

“Kalau Demo pasti kami tutup, karena kita trauma, kalau ada demo selalu terjadi anarkis. Kami hanya pedagang yang tidak tahu apa-apa dan menjadi korban,” ujar Indra, Selasa (17/1/2023).

Lebih lanjut, wanita yang telah melakoni usahanya selama tujuh tahun itu mengungkapkan, bila tak menjual sehari saja, dirinya akan mengalami kerugian, karena bahan makanan seperti sayur dan bahan lainnya yang tak bisa bertahan lama terpaksa harus dibuang.

“Kalau memang mau demo jangan anarkis kesihan, kami yang terpaksa rugi karena tidak menjual,” ungkapnya.

Nisa, pedagang Sembako di kawasan PT VDNIP juga mengaku trauma bila terjadi aksi demontrasi.

“Kalau betul demo pasti kita tutup, karena kami takut jangan sampai kacau lagi kaya Demo-demo sebelumnya. Yah kalau kami tutup pastinya kami akan rugi besar, apalagi kami punya angsuran yang setiap harinya harus disisipkan, dan kalau kami tutup dari mana mi kita mau ambil uang kesihan,” katanya.

“Kalau bisa kasihan jangan mi demo-demo, karena kalau sudah banyak orang yang demo pasti ada yang kacau. Dan pasti kami para pedagang yang kena imbasnya,” harapnya.

Tak hanya pedagang, masyarakat sekitar Desa Puurui juga sangat trauma bila terjadi aksi unjuk rasa di kawasan mega industri tersebut.

Salah seorang warga Desa Puurui, Elisran menyebutkan, bahwa anaknya yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) diliburkan oleh pihak sekolah, dengan alasan akan terjadi aksi demonstrasi.

“ Waktu saya jemput anakku sekolah, dia bilang anakku kalau besok libur, gurunya liburkan karena akan ada demo. Dan ini bukti trauma kami masyarakat bila terjadi demo,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Desa Puurui, Mahadi juga mengakui, bahwa aksi demonstrasi yang berujung anarkis menyisahkan trauma terhadap masyarakat di desanya.

Sebab, Desa Puurui merupakan akses utama menuju PT VDNIP, dan bila terjadi pergerakan masa pasti melewati Desa Puurui.

“Masyarakat kami sangat trauma bila terjadi demo. Khususnya anak-anak karena, tindakan anarkis massa dilakukan di hadapan masyarakat yang tidak tahu apa-apa, khususnya anak-anak,” ucapnya.

Olehnya itu, Kades Puurui berharap tak ada lagi aksi demonstrasi yang anarkis di wilayah mega industri Morosi.

Kendati demikian, lanjutnya, kalaupun aksi demonstrasi tetap akan dilaksanakan, hendaknya tak usah ada pergerakan massa yang besar, karena kalau berpotensi menimbulkan kerawanan dan kekacauan.

“Aksi Demo memang tidak dilarang selagi tidak anarkis, karena kalau anarkis banyak yang dirugikan, hingga orang yang tak tahu apa-apa menjadi korban. Lakukanlah aksi demo yang dewasa, karena kami yakin yang lalukan aksi itu orang-orang yang memiliki intelektual, dan perusahaan juga harus peka,” tutupnya.

 

 


Laporan : Munir
Editor : iks

Example 300250
Example 120x600