Kendari, Sultrust.com – Kader Pergerakan Mahasisiwa Islam Indonesia (PMII) Sulawesi Tenggara (Sultra) Awaludin Sisila menjadi korban penikaman orang tidak dikenal (OTK).
Peristiwa itu terjadi di Perempatan Lampu Merah McD, Jalan Laode Hadi, Kelurahan Korumba, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari, Senin 18 Maret 2024, sekitar pukul 00.01 Wita.
Beruntung Awaluddin tak mengalami luka, namun bajunya sobek usai ditikam di bagian kepala, leher dan dada.
Awaluddin yang juga aktivis Sultra itu menjelaskan, kronologi peristiwa yang menimpah dirinya.
“Saat itu saya hendak pulang ke rumah namun secara tiba-tiba diserang OTK yang datang mebawa senjata tajam (sajam),” kata Awal sapaan akrabnya, Senin 18 Maret 2024.
Lebih lanjut, setelah kejadian itu, dirinya langsung melarikan diri ke Mapolresta Kendari.
“Saya langsung melaporkan kasus tindak kriminal tersebut ke Reskrim Polresta Kendari,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia membeberkan, bahwa dirinya secara kelembagaan akan melakukan aksi demonstrasi pada Senin 18 Maret 2024 atas dugaan keterlibatan salah satu komandan institusi Forkompinda Sultra pada pusaran ilegal mining di Bumi Anoa.
“Saya rencananya akan melakukan aksi demonstrasi soal keterlibatan salah satu komandan atau pimpinan Forkompinda Sultra,” bebernya.
Ia menduga percobaan pembunuhan yang dilakukan OTK tersebut kepada dirinya merupakan buntut dari rencana aksi yang akan digelarnya pada hari ini.
“Aksi percobaan pembunuhan yang saya alami semalam adalah buntut dari rencana aksi saya hari ini, yaitu soal dugaan keterlibatan Komandan Korem pada pusaran ilegal mining yang terjadi di Sulawesi Tenggara,” ungkapnya.
Ia mengatakan bahwa pada Minggu malam 17 Maret 2024, dirinya sempat dipanggil oleh salah satu oknum yang diduga sebagai Intel Korem 143 Halu Oleo di salah satu cafe di Kota Kendari.
“Sesaat sebelum kejadian aksi percobaan pembunuhan terhadap saya, salah satu oknum Intel Korem mengajak saya untuk bertemu dan berkoordinasi soal aksi yang akan saya gelar esok harinya. Nah, pada saat pulang itulah saya diikuti oleh OTK yang bertopeng dan menikam saya,” pungkasnya.